بسم الله الرحمن الرحيم
Shalat adalah salah satu
ibadah yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada para hamba-Nya.
Kedudukan shalat di dalam Islam sangatlah penting karena ia memiliki beberapa
kelebihan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah yang lainnya.
Beberapa keistimewaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Shalat adalah satu-satunya ibadah yang
ditetapkan di langit yaitu pada peristiwa Mi’raj. Adapun ibadah-ibadah yang
lainnya disyariatkan di bumi.
2. Shalat adalah satu-satunya ibadah yang
ditetapkan oleh Allah ta’ala kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tanpa
melalui perantara Jibril ‘alaihis salam, yaitu pada malam peristiwa Mi’raj.
Adapun ibadah-ibadah yang lainnya ditetapkan melalui perantara Jibril.
Kisah mengenai peristiwa
Isra` dan Mi’raj, dapat dilihat di kitab Shahih Al Bukhari nomor 3887 bab Al
Mi’raj.
3. Meskipun shalat wajib itu telah dikurangi jumlahnya
dari lima puluh waktu menjadi hanya lima waktu dalam sehari, namun pahalanya
adalah sama.
Seseorang yang
melaksanakan shalat fardhu lima waktu, maka dia akan mendapat pahala yang sama
seperti melaksanakan shalat lima puluh waktu. Alasannya adalah karena satu
kebaikan dibalas oleh Allah dengan sepuluh kebaikan.
Dalilnya adalah firman
Allah ta’ala:
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ
عَشْرُ أَمْثَالِهَا
“Barangsiapa yang
membawa suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan (pahala) sepuluh kali
lipatnya.” [QS Al An’am: 160]
Di dalam
sebuah hadits disebutkan:
فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا
“Sesungguhnya satu
kebaikan itu (dibalas) dengan sepuluh kali lipatnya.” [HR Al Bukhari (1976)
dan Muslim (1159) dari Abdullah bin ‘Amr ibnul ‘Ash radhiallahu
‘anhuma.]
4. Karena pentingnya, shalat ditempatkan pada urutan
kedua di dalam rukun Islam yang lima setelah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Dalilnya adalah hadits
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ
شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam itu dibangun di
atas lima perkara, yaitu: syahadat bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak
untuk disembah selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadhan.” [HR Al Bukhari (8) dan Muslim (16)]
5. Karena pentingnya juga, shalat adalah ibadah yang
paling pertama diperiksa oleh Allah ta’ala pada hari kiamat kelak.
Dalilnya adalah hadits Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إن أول ما يحاسب الناس به يوم القيامة
من أعمالهم الصلاة
“Sesungguhnya amalan
manusia yang paling pertama kali diperiksa pada hari kiamat adalah shalat.” [HR Abu Daud (864). Hadits shahih.]
6. Shalat hukumnya wajib atas seluruh manusia yang telah
mukallaf. Sedangkan pada sebagian ibadah yang lainnya, ia tidaklah diwajibkan
kecuali hanya kepada mereka yang mampu untuk melaksanakannya.
Contohnya adalah zakat, ia
hanya wajib bagi mereka yang memiliki harta dan hartanya itu telah mencapai
nishab dan melewati satu haul. Ibadah haji hanya wajib bagi mereka yang mempu
untuk melakukan perjalanan ke Baitullah di Mekkah. Begitu pula puasa, ia hanya
wajib bagi mereka yang sanggup berpuasa dan tidak memiliki uzur, seperti haid,
sakit, dan safar.
Adapun shalat fardhu, ia
tetap wajib kepada setiap mukallaf kapanpun dan di manapun, baik dalam keadaan
sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin, ataupun sedang bermukim ataupun
sedang melakukan perjalanan. Di dalam semua keadaan tersebut, shalat tetap
wajib untuk dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan, kecuali pada keadaan
tertentu seperti ketika haid ataupun hilang kesadaran.
7. Ibadah shalat mengandung berbagai jenis bentuk ibadah
di luar shalat.
Shalat mengandung berbagai
jenis zikir, seperti takbir, tahmid, tasbih, dua kalimat syahadat, dan shalawat
kepada Nabi. Shalat juga mengandung ibadah membaca Al Qur`an, baik itu surat Al
Fatihah ataupun surat-surat yang lainnya. Shalat juga mengandung ibadah doa,
baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Demikianlah beberapa
keistimewaan shalat yang tidak dijumpai pada ibadah-ibadah yang lainnya.
والحمد لله
رب العالمين
Sumber: Tulisan di atas disadur dengan perubahan
seperlunya dari kitab Taudhihul Ahkam karya Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al
Bassam rahimahullah
0 comments:
Post a Comment