Hukum Islam

Pembahasan tentang Bab Rukun Islam dan Rukun Iman.

Al - Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad S.A.W melalui perantaraan Malaikat Jibril; dan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Al - Hadits

Hadits adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadits dijadikan sumber hukum Islam selain al-Qur'an, dalam hal ini kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Kedudukannya yang lebih lengkap adalah sebagai berikut: Al-Qur'an, Hadits, Ijtihad: Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (menetapkan suatu hukum atas perkara baru yang belum ada pada masa Nabi Muhammad hidup).

Tauhid

Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Dalam pengamalannya ketauhidan dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim..

Fiqh

Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.Beberapa ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fikih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan haknya sebagai hamba Allah.

Sunnah

Sunnah adalah segala yang di sampaikan oleh Rasulullah saw, baik berupa perkataan perbuatan atau pengakuan atau penetapan. Sunnah dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara rasulullah menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan (tradisi) yang dilaksanakan oleh rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, setelah Al-Quran. Narasi atau informasi yang disampaikan oleh para sahabattentang sikap, tindakan, ucapan dan cara rasulullah disebut sebagai hadits. Sunnah yang diperintahkan oleh Allah disebut sunnatullah(hukum alam).

Gaya Hidup Islami

Prinsip dasar gaya hidup Islami.

Kumpulan Doa

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ” (QS. Albaqarah: 186).

Monday, February 5, 2018

Terjemahan Kitab  Ta’lim Muta’allim  (Pelita Penuntut Ilmu ) Bab 4 - 6

Terjemahan Kitab 

Ta’lim Muta’allim 
(Pelita Penuntut Ilmu )
Bab 4 - 6

Mushanif : Al  ‘alamah Syaikh Burhanuddin Az zanurji

PASAL IV

MENGAGUNGKAN ILMU DAN AHLI ILMU

 1. Mengagungkan Ilmu

اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله،
وتعظيم الأستاذ وتوقيره.

Penting diketahui, seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati keagungan gurunya.

قيل: ما وصل من وصل إلا بالحرمة، وما سقط من سقط إلا بترك الحرمة. وقيل:
الحرمة خير من الطاعة، ألا ترى أن الإنسان لا يكفر بالمعصية، وإنما يكفر
باستخفافها، وبترك الحرمة. ومن تعظيم العلم تعظيم الأستاذ

Ada dikatakan : “Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengagungkan sesuatu itu, dan gagalnya pula karena tidak mau mengagungkannya.

“Tidaklah anda telah tahu, manusia tidak menjadi kafir karena maksiatnya, tapi jadi kafir lantaran tidak mengagungkan Allah.

1. Mengagungkan Guru

قال على رضى الله عنه: أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء
استرق.

Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu menghormati pada sang guru. Ali ra berkata: “Sayalah menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, di merdekakan ataupun
tetap menjadi hambanya.”

وقد أنشدت فى ذلك:

رأيت أحق الحق حق المعلم        وأوجـبه حفظا على كل مسلم

لقد حق أن يهدى إليه كرامة        لتعليم حرف واحد ألف درهم

فإن من علمك حرفا واحدا مما تحتاج إليه فى الدين فهو أبوك فى الدين.

Dalam masalah ini saya kemukakan Syi’irnya:

    Keyakinanku tentang haq guru, hak paling hak adalah itu

Paling wajib di pelihara, oleh muslim seluruhnya

demi memulyakan, hadiah berhak di haturkan

seharga dirham seribu, tuk mengajar huruf yang Satu

Memang benar, orang yang mengajarmu satu huruf ilmu yang diperlukan
dalam urusan agamamu, adalah bapak dalam kehidupan agamamu.

وكان أستاذنا الشيخ الإمام سديد الدين الشيرازى يقول: قال مشايخنا: من أراد
أن يكون ابنه عالما ينبغى أن يراعى الغرباء من الفقهاء، ويكرمهم ويطعمهم
ويطيعهم شيئا، وإن لم يكن ابنه عالما يكون حفيده عالما.

Guru kita Syaikhul Imam Sadiduddin Asy-Syairaziy berkata : Guru-guru
kami berucap : “bagi orang yang ingin putranya alim, hendaklah suka
memelihara, memulyakan, mengagungkan, dan menghaturkan hadiah kepada
kaum ahli agama yang tengah dalam pengembaraan ilmiyahnya. Kalau toh
ternyata bukan putranya yang alim, maka cucunyalah nanti.”

ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده
إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته ويراعى الوقت،
ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج الأستاذ.

Termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya, duduk
di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya,
berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti diluar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah.

فالحاصل: أنه يطلب رضاه، ويجتنب سخطه، ويمتثل أمره فى غير معصية لله تعالى،
فإنه لا طاعة للمخلوق فى معصية الخالق كما قال النبى صلى الله عليه وسلم:
إن شر الناس من يذهب دينه لدنيا بمعصية الخالق.    ومن توقيره: توقير
أولاده ومن يتعلق به.

Pada pokoknya, adalah melakukan hal-hal yang membuatnya rela, menjauhkan
amarahnya dan menjungjung tinggi perintahnya yang tidak bertentangan
dengan agama, sebab orang tidak boleh taat kepada makhluk dalam melakukan perbuatan durhaka kepada Allah Maha Pencipta. Termasuk arti menghormati guru pula, yaitu menghormati putera dan semua orang yang
bersangkut paut dengannya.

وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين صاحب الهداية رحمة الله عليه حكى: أن
واحدا من أكابر الأئمة بخارى كان يجلس مجلس الدرس، وكان يقوم فى خلال الدرس
أحيانا فسألوا عنه, فقال: إن ابن أستاذى يلعب مع الصبيان فى السكة، ويجيئ
أحيانا إلى باب المسجد، فإذا رأيته أقوم له تعظيما لأستاذى.

Di sini Guru kita Syaikhul Islam Burhanuiddin Shahibul Hidayah pernah bercerita bahwa ada seorang imam besar di Bochara, pada suatu ketika sedang asyiknya di tenmgah majlis belajar ia sering berdiri lalu duduk kembali. Setelah ditanyai kenapa demikian, lalu jawabnya : ada seorang
putra guruku yang sedang main-main dihalaman rumah dengan teman-temannya, bila saya melihatnya sayapun berdiri demi menghormati guruku.

والقاضى الإمام فخر الدين الأرسابندى كان رئيس الأئمة فى مرو وكان السلطان
يحترمه غاية الاحترام وكان يقول: إنما وجدت بهذا المنصب بخدمة الأستاذ فإنى
كنت أخدم الأستاذ القاضى الإمام أبا زيد الدبوسى وكنت أخدمه وأطبخ طعامه
[ثلاثين سنة] ولا آكل منه شيئا.

Qodli Imam Fakhruddin Al-Arsyabandiy yang menjabat kepala para imam di
marwa lagi pula sangat di hormati sultan itu berkata : “Saya bisa menduduki derajat ini, hanyalah berkah saya menghormati guruku. Saya menjadi tukang masak makanan beliau, yaitu beliau Abi Yazid Ad-Dabbusiy,
sedang kami tidak turut memakannya.”

وكان الشيخ الإمام الأجل شمس الأئمة الحلوانى رحمة الله عليه قد خرج من
بخارى وسكن فى بعض القرى أياما لحادثة وقعت له وقد زاره تلاميذه غير الشيخ
الإمام شمس الأئمة القاضى بكر بن محمد الزرنجرى رحمه الله تعالى، فقال له
حين لقيه: لماذا لم تزرنى؟ قال: كنت مشغولا بخدمة الولادة. قال: ترزق
العمر، لاترزق رونق الدرس، وكان كذلك، فإنه كان يسكن فى أكثر أوقاته فى
القرى ولم ينتظم له الدرس

Syaikhul Imamil Ajall Syaikhul Aimmah Al-Khulwaniy, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka berpindah untuk beberapa lama, dari Bochara kesuatu pedesaan. Semua muridnya berziarah kesana kecuali satu orang saja, yaitu syaikhul imam Al-qadli Abu Bakar Az-Zarnujiy. Setelah
suatu saat bisa bertemu, beliau bertanya: “kenapa engkau tidak menjengukku? Jawabnya : “Maaf tuan, saya sibuk merawat ibuku” beliau berkata: “Engkau dianugrahi panjang usia, tetapi tidak mndapat anugrah buah manis belajar.” Lalu kenyataanya seperti itu, hingga sebagian banyak waktu Az-Zarnujiy digunakan tinggal di pedesaan yang membuatnya kesulitan belajar.

فمن تأذى منه أستاذه يحرم بركة العلم ولا ينتفع بالعلم إلا قليلا.

[إن الـمـعلم والطـبيب كـلاهـما! لا ينصحـان إذا هـما لم يكــرما]

[فاصبر لدائك إن جفوت طبيبه! واقنع بجهلك إن جفوت معلما]

Barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemamfaatannya.
  
    Sungguh, dokter dan guru

Tak akan memberi nasehat, bila tak di hormat
  
    terimalah penyakitmu, bila kau acuh doktermu

dan terimalah bodohmu, bila kau tentang sang guru

حكى أن الخليفة هارون راشيد بعث ابنه إلى الأصمعى ليعلمه العلم والأدب فرآه
يوما يتوضأ ويغسل رجله، وابن الخليفة يصب الماء على رجله، فعاتب الأصمعى
[فى ذلك] بقوله: إنما بعثت إليك لتعلمه وتؤدبه فلماذا لم تأمره بأن يصب
الماء بإحدى يديه، ويغسل بالأخرى رجلك؟

Suatu hikayat : Khalifah Harun Ar-Rasyid mengirim putranya kepada Al-Ashma’iy agar diajar ilmu dan adab. Pada suatu hari, Khalifah melihat Al-Ashma’iy berwudlu dan membasuh sendiri kakinya, sedang putra khalifah cukup menuang air pada kaki tersebut. Maka, Khalifahpun menegur dan
ujarnya : “Putraku saya kirim kemari agar engkau ajar dan didik; tapi mengapa tidak kau perintahkan agar satu tangannya menuang air dan tangan satunya lagi membasuh kakimu?”

 1. Memulyakan Kitab

ومن تعظيم العلم: تعظيم الكتاب، فينبغى لطالب العلم أن لا يأخذ الكتاب إلا
بطهارة.    وحكىعن الشيخ شمس الأئمة الحلوانى رحمه الله تعالى أنه قال:
إنما نلت هذا العلم بالتعظيم، فإنى ما أخذت الكاغد إلا بطهارة. والشيخ
الإمام شمس الأئمة السرخسى كان مبطونا فى ليلة، وكان يكرر، وتوضأ فى تلك
الليلة سبع عشرة مرة لأنه كان لا يكرر إلا بالطهارة، وهذا لأن العلم نور
والوضوء نور فيزداد نور العلم به.

Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu memulyakan kitab, karena itu, sebaiknya pelajar jika mengambil kitabnya itu selalu dalam keadaan suci. 

Hikayat, bahwa Syaikhul islam Syamsul Aimmah Al-Khulwaniy pernah berkata: “Hanya saya dapati ilmu ilmuku ini adalah dengan mengagungkan.

Sungguh, saya mengambil kertas belajarku selalu dalam keadaan suci.

Syaikhul Imam Syamsul Aimmah As-sarkhasiy pada suatu malam mengulang
kembali pelajaran-pelajarnnya yang terdahulu, kebetulan terkena sakit perut. Jadi sering kentut. Untuk itu ia melakukan 17 kali berwudlu dalam
satu malam tersebut, karena mempertahankan supaya belajar dalam keadaan suci. Demikianlah sebab ilmu itu cahaya, wudlupun cahaya. Dan cahaya ilmu akan semakin cemerlang bila di barengi cahaya berwudlu.

ومن التعظيم الواجب للعالم أن لا يمد الرجل إلى الكتاب ويضع كتاب التفسير
فوق سائر الكتب [تعظيما] ولا يضع شيئا آخر على الكتاب.

Termasuk memulykan yang harus dilakukan, hendaknya jangan membentangkan
kaki kearah kitab. Kitab tafsir letaknya diatas kitab-kitab lain, dan jangan sampai menaruh sesuatu diatas kitab.

وكان أستاذنا الشيخ برهان الدين رحمه الله تعالى يحكى عن شيخ من المشايخ:
أن فقيها كان وضع المحبرة على الكتاب، فقال له [بالفارسية]: برنيايى

Guru kita Burhanuddin pernah membawakan cerita dri seorang ulama yang mengtakan ada seoranag ahli fikih meletakan botol tinta di atas kitab. Ulama itu sraya berkata : “Tidak bermanfaat ilmumu.

وكان أستاذنا القاضى الإمام الأجل فخر الدين المعروف بقاضى خان رحمه الله
تعالى يقول: إن يرد بذلك الاستخفاف فلا بأس بذلك والأولى أن يحترز عنه.

Guru kita Qodli Fakhrul Islam yang termasyur dengan Qodli Khan pernah
berkata: “Kalau yang demikian itu tidak dimaksud meremehkan, maka tidak
mengapalah. Namun lebih baiknya disingkiri saja.”

ومن التعظيم: أن يجود كتابة الكتاب ولا يقرمط ويترك الحاشية إى عند الضرورة.

ورأى أبو حنيفة رحمه الله تعالى كتابا يقرمط فى الكتابة فقال: لا تقرمط
خطك، إن عشت تندم وإن مت تشتم. يعنى إذا شخت وضعف نور بصرك ندمت على ذلك.
وحكى عن الشيخ الإمام مجد الدين الصرخكى، حكى أنه قال: ما قرمطنا ندمنا،
وما انتخبنا ندمنا، وما لم نقابل ندمنا

Termasuk pula arti mengagungkan, hendak menulis kitab sebaik mungkin.
Jangan kabur, jangan pula membuat catatan penyela/penjelas yang membuat
tulisan kitab tidak jelas lagi, kecuali terpaksa harus dibuat begitu.

Abu hanifah pernah mengetahui seorang yang tidak jelas tulisannya, lalu
ujarnya: “Jangan kau bikin tulisanmu tidak jelas, sedang kau kalau ada
umur panjang akan hidup menyesal, dan jika mati akan dimaki.” Maksudnya,
jika kau semakin tua dan matamua rabun, akan menyesali perbuatanmua
sendiri itu. Diceritakan dari Syaikhul Imam Majduddin Ash-Shorhakiy pernah berkata: “Kami menyesal;I tulisan yang tidak jelas, catatan kami
yang pilih-pilih dan pengetahuan yang tidak kami bandingkan dengan kitab
lain.”

وينبغى أن يكون تقطيع الكتاب مربعا، فإنه تقطيع أبى حنيفة رحمه الله تعالى،
وهو أيسر على الرفع والوضع والمطالعة

Sebaiknya format kitab itu persegi empat, sebagaimana format itu pulalah kitab-kitab Abu Hanifah. Dengan format tersebut, akan lebih memudahkan jika dibawa, diletakkan dan di muthalaah kembali.

وينبغى أن لا يكون فى الكتابة شيئ من الحمرة، فإنه من صنيع الفلاسفة لا
صنيع السلف، ومن مشايخنا كرهوا استعمال المركب الأحمر.

Sebaiknya pula jangan ada warna merah didalam kitab, karena hal itu perbuatan kaum filsafat bukan ulama salaf. Lebih dari itu ada diantara guru-guru kita yang tidak suka memakai kendaraan yang berwarna merah.

 1. Menghormati Teman

    

ومن تعظيم العلم: تعظيم الشركاء [فى طلب العلم والدرس] ومن يتعلم منه.
والتملق مذموم إلا فى طلب العلم. فإنه ينبغى أن يتملق لأستاذه وشركائه
ليستفيد منهم

Termasuk makna mengagungkan ilmu pula, yaitu menghormati teman belajar dan guru pengajar. Bercumbu rayu itu tidak dibenarkan, selain dalam menuntut ilmu. Malah sebaliknya di sini bercumbu rayu degnan guru dan teman sebangku pelajarannya.

 1. Sikap Selalu Hormat Dan Khidmah

    

وينبغى لطالب العلم أن يستمع العلم والحكمة بالتعظيم والحرمة، وإن سمع
مسألة واحدة أو حكمة واحدة ألف مرة. وقيل: من لم يكن تعظيمه بعد ألف مرة
كتعظيمه فى أول مرة فليس بأهل العلم.

Hendaknya penuntut ilmu memperhatikan segala ilmu dan hikmah atas dasar
selalu mengagungkan dan menghormati, sekalipun masalah yang itu-itu saja
telah ia dengar seribu kali. Adalah dikatakan : “Barang siapa yang telah
mengagungkannya setelah lebih dari 1000 kali tidak sebagaimana pada
pertama kalinya, ia tidak termasuk ahli ilmu.”

 1. Jangan Memilih Ilmu Sendiri

    

وينبغى لطالب العلم أن لا يختار نوع العلم بنفسه، بل يفوض أمره إلى
الأستاذ، فإن الأستاذ قد حصل له التجارب فى ذلك، فكان أعرف بما ينبغى لكل
واحد وما يليق بطبيعته.

Hendaklah sang murid jangan menentukan pilihan sendiri terhadap ilmu yang akan dipelajari. Hal itu dipersilahkan sang guru untuk menentukannya, karena dialah yang telah berkali-kali melakukan percobaan
serta dia pula yang mengetahui ilmu yang sebaiknya diajarkan kepada seseorang dan sesuai dengan tabiatnya.

وكان الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الحق والدين رحمه الله تعالى يقول:

كان طلبة العلم فى الزمان الأول يفوضون أمرهم فى التعلم إلى اساتذهم،
وكانوا يصلون إلى مقصودهم ومرادهم، والآن يختارون بأنفسهم، فلا يحصل
مقصودهم من العلم والفقه.

Syaikhul Imam Agung Ustadz Burhanul Haq Waddin ra. Berkata: “Para siswa dimasa dahulu dengan suka rela menyerahkan sepenuhnya urusan-urusan belajar kepada gurunya, ternyata mereka peroleh sukses apa yang di idamkan; tetapi sekarang pada menentukan pilihan sendiri, akhirnyapun
gagal cita-citanya dan tidak bisa mendapatkan ilmu dan fihq.”

وكان يحكى أن محمد بن إسماعيل البخارى رحمه الله تعالى كان بدأ بكتابة
الصلاة على محمد بن الحسن رحمه الله، فقال له محمد بن الحسن: إذهب وتعلم
علم الحديث، لما روى أن ذلك العلم أليق بطبعه، فطلب علم الحديث فصار فيه
مقدما على جميع أئمة الحديث

Hikayat orang, bahwa Muhammad bin Ismail Al-Bukhariy pada mulanya adalah
belajar shalat kepada Muhammad Ibnul Hasan. Lalu sang guru ini memerintahkan kepadanya : “Pergilah belajar ilmu hadist! “setelah mengetahui justru ilmu inilah yang lebih sesuai untuk Bukhariy. Akhirnya
pun ia belajar hadist hingga menjadi imam hadist paling terkemuka.

 1. Jangan Duduk Terlalu Dekat Dengan Guru

    

وينبغى لطالب العلم أن لايجلس قريبا من الأستاذ عند السبق بغير ضرورة، بل
ينبغى أن يكون بينه وبين الأستاذ قدر القوس فإنه أقرب إلى التعظيم.

Diwaktu belajar, hendaklah jangan duduk terlalu mendekati gurunya,
selain bila terpaksa. Duduklah sejauh antar busur panah. Karena dengan
begitu, akan terlihat mengagungkan sang guru.

 1. Menyingkiri Akhlak Tercela

    

وينبغى لطالب العلم أن يحترز عن الأخلاق الذميمة، فإنها كلاب معنوية، وقد
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب أو صورة.
وإنما يتعلم الإنسان بواسطة ملك.

والأخلاق الذميمة تعرف فى كتاب الأخلاق وكتابنا هذا لا يحتمل بيانها.

[وليحترز] خصوصا عن التكبر ومع التكبر لا يحصل العلم.

قيل:    العلم حرب [للفتى] المتعالى        كالسيل حرب للمكان العالى

قيل:    بجـد لا بجــد كــل مـجــد         فهل جد بلا جد بمجدى

فكم من عبد يقوم مقام حر        وكم حر يقوم مقام عبد

Pelajar selalu memnjaga dirinya daripada akhlak-akhlak yang tercela.
Karena akhlak buruk itu ibarat anjing. Rasulullah saw bersabda:
“Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar atau
anjing”. Padahal orang belajar itu dengan perantara malaikat. Dan
terutama yang disingkiri adalah sikap takabur dan sombong.

Syai’ir dikatakan:

  

    ilmu itu musuh bagi penyombong diri

laksan air bah, musuh dataran tinggi

–    Diraih keagungan dengan kesungguhan bukan semata dengan harta tumpukan

bisakah agung didapat? Dengan harta tanpa semangat?
 
    Banyak sahaya, menduduki tingkat merdeka

Banyak orang merdeka, menduduki tingkat sahaya

فصل

  فى الجد والمواظبة والهمة

FASAL V

SUNGGUH-SUNGGUH, KONTINUITAS
DAN CITA-CITA LUHUR

 1. Kesungguhan Hati

    

ثم لا بد من الجد والمواظبة والملازمة لطالب العلم، وإليه الإشارة فى
القرآن بقوله تعالى: يا يحيى خذ الكتاب بقوة. وقوله تعالى: والذين جاهدوا
فينا لنهدينهم سبلنا

Selain itu semua, pelajar juga harus bersungguh hati dalam belajar serta
kontinu (terus-terusan). Seperti itu pula di tunjukkan firman Allah:
“Dan Orang-orang yang mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan
mereka kepada jalan-jalan Kami” (Surat 29, Al-Ankabut 69).

وقيل: من طلب شيئا وجد وجد، ومن قرع الباب ولج ولج. وقيل: بقدرما تتعنى
تنال ما تتمنى.

Ada dikatakan pula : “siapa sungguh-sungguh dalam mencari sesuatu pastilah ketemu” “Brangsiapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pasti dapat memasuki”. ada dikatakan lagi: “Sejauhmana usahamu, sekian pula tercapai
cita-citamu”

وقيل: يحتاج فى التعلم والتفقه إلى جد ثلاثة: المتعلم، والأستاذ، والأب، إن
كان فى الأحياء

Ada dikatakan : “Dalam mencapai kesuksesan mempelajari ilmu dan fiqh itu diperlukan kesungguhan tiga fihak. Yaitu guru, pelajar dan wali murid jika masih ada.”

أنشدنى الشيخ الإمام الأجل الأستاذ سديد الدين الشيرازى للشافعى رحمهما الله:

الجـــد يــدنـى كــل أمـر شـاسـع            والـجــد يفــتـح كــل باب
مــغـلـق

وأحق خلق الله تعالى بالهم امرؤ            ذو هــمـة يــبلـى بـعــيـش ضـيـق

ومن الدليل على القضاء وحكمه            بؤس اللبيب وطيب عيش الأحمق

لكن من رزق الحجا حرم الغنى            ضـدان يــفـــتـرقــان أى تــفــرق

Syi’ir gubahan Asy-Syafi’iy dikemukan kepadaku oleh Al Ustadz Sadiduddin
Asy-Syairaziy:

  
    Dengan kesungguhan, hal yng jauh jadi berada pintu terkuncipun jadi
    terbuka
  
    Titah Allah yang paling berhaq bilang sengsara, yang bercita tinggi
    namun hidupnya miskin papa
  
    Disini bukti kelestarian taqdir dan hukumNya, bila sipandai hidup
    sengsara, sedang sibodoh cukup berharta
  
    Tapi yang hidup akalny, tidak di beri harta dan benda, keduanya pada
    berpisah, satu disini satu disana

وأنشدت لغيره:

تمـنيت أن تمسى فـقيها مناظـرا                بغـير عناء والجـنون فنون

وليس اكتساب المال دون مشقة                تحملها فالعلم كـيف يكون؟

Syi’ir gubahan lain Asy-Syafi’iy dikemukan padaku:

  

    Kau idamkan menjadi paqih penganlisa, padahal tidak mu sengsara,
    macam-macam sajalah penyakit gila
  
    Tidak bakal engkau memboyong harta, tanpa menanggung masakat derita,
    ilmupun begitu pula

قال أبو الطيب المتنبى:

ولم أرى فـى عيوب الناس عيبا            كنقص القادرين على التمام

Abut Thayib berkata:

  
    Tak kulihat aib orang sebagai cela, bagaikan orang kuasa yang tak
    mau memenuhi apa mestinya.

Pelajar pula harus sanggup tidak tidur bermalam-malam sebagaimana

ولا بد لطالب العلم من سهر الليالى كما قال الشاعر:

بقـدر الـكــد تكــتـسـب المـعالى             ومـن طـلـب الـعـلى سـهـر
اللـيالى

تــروم الــــعــز ثـم تنــام لــــيلا            يغوص فى البحر مـن طلب
اللآلى

علـو الـكــعـب بالهـمـم الـعـوالى            وعـن الـــمـرء فـى ســهـر
اللـيالى

تركــت الــنوم ربى فى اللــيالى            لأجــل رضـاك يامــولـى الـمـوالى

ومــن رام الــعـلى مـن غـير كد            أضاع الـعـمـر فى طـلب المـحــال

فــوفـقـنى إلـى تحــصــيل عـلـم            وبلـغــنـى إلـى أقــصـى
الـمـعــالى

قيل: اتخذ الليل جملا تدرك به أملا

kata penyair:

  

    Seukur kesulitan, ukuran keluhuran, siapa ingin luhur, jangan tidur
    semalaman

  

    Kau ingin mulya, tapi tidur di malam hari,dengan menyelam laut,
    permata kan didapati
  
    Keluhuran derajat, dengan hikmah yang tinggi, keluhuran seseorang,
    dengan berjaga di malam hari
  
    Oh tuhan, kubuang tidurku di malam hari, demi ridhaMu Ya Maulal Mawali
  
    Siapa tanpa mau sengsara inginkan keluhuran, mengulur umur yang
    takkan kedapatan
  
    Tolonglah saya agar mendapat ilmu, sampaikan saya dikemulyaan sisiMu
  
    Jadikanlah malam, unta tunggangann buat kau dapat, yang kau citakan

قال المصنف وقد اتفق لى نظم فى هذا المعنى شعر:

مـن شاء أن يحـتوى آماله جـملا            فلـيتـخـذ لــيله فـى دركــها
جــمـلا

إقلل طعامك كى تحظى به سهرا            إن شئت يا صاحبى أن تبلغ الكملا

وقيل: من أسهر نفسه بالليل، فقد فرح قلبه بالنهار.

Pengarang kitab berkata : I ada Nadzam yang sema’na dengan syi’ir-syi’ir di atas, yaitu:

  
    Barangsiapa ingin semua maksudnya tercapai, jadikanlah malam,
    tunggangan untuk mencpai
  
    Kurangilkah makan, agar kau mampu berjaga, bila kau idamkan,
    mendapat sempurna

Ada dikatakan : “Barang siapa tidak tidur dimalam hari, hatinya bahagia
di siang hari.”

 1.kontinuitas dan mengulang pelajaran.

    

ولا بد لطالب العلم من المواظبة على الدرس والتكرار فى أول الليل وآخره،
فإن ما بين العشائين، ووقت السحر، وقت مبارك.

Tidak boleh tidak, pelajar harus dengan kontinyu sanggup dan mengulangi
pelajaran yang telah lewat. Hal itu dilakukan pada awal waktu malam, akhir waktu malam. Sebab waktu diantara maghrib dan isya, demikian pula waktu sahur puasa adalah membawa berkah.

قيل فى هذا المعنى:

يا طالب العـلم باشـر الورعا    وجـانب الـنوم واترك الشبعـا

وداوم على الدرس لا تفارقه    فإن العلم بالدرس قام وارتفعا

– hai pelajaran, patuhilah waro’

singkiri tidur, dari perut kenyang
  
    langgengkan pelajar, jangan kau rusak

    dengan belajar, ilmu tegak dan makin menanjak

فيغتنم أيام الحداثة وعنفوان الشباب، كما قيل:

بقـدر الـكــد تعــطى ما تروم    فـمــن رام المـنى لــيلا يقـوم

وأيام الـحــداثـة فـاغـتـنـمـهـا    ألا إن الــحــــــداثــة لاتــدوم

Hendaknya pula mengambil kesempatan masa muda dan awal remajanya. Syi’ir
mengemukakan:

  

    Sebesar sengsara, itulah kesuksesan citamu.

Siapa menuju citz, jangan tidur dimalam berlalu
  
    Sempatkan dirimu, dimasa muda

Dan ingat, masa itu tak lama berada

 1. Menyantuni Diri

    

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ألا إن هذا الدين متين فأوغل فيه برفق،
ولا تبغض نفسك فى عبادة الله تعالى فإن المنبت لا أرضا قطع ولا ظهرا أبقى.

وقال عليه السلام: نفسك مطيتك فارفق بها

Jangan membuat dirinya sendiri bersusah payah, hingga jadi lemah dan tak
mampu berbuat apa-apa. Ia harus selalu menyantuni dirinya sendiri.
Kesantunan itu mendasari kesuksesan segala hal. Rasulullah saw. Bersabda: 

“Ingatlah, bahwa islam itu agama yang kokoh. Santunilah dirimu dalam menunaikan tugas agama, jangan kau buat dirimu sengsara lantaran ibadahmu kepada Allah. Karena orang yang telah hilang kekuatannya itu, tiada bisa memutus bumi dan tiada pula kendaraan tunggangannya.”

Nabi saw bersabda : “dirimu itu kendaraanmu, maka santunilah ia.”

 1.  Cita-cita Luhur

    

فلا بد لطالب العلم من الهمة العالية فى العمل، فإن المرء يطير بهمته
كالطير يطير بجناحيه.

وقال أبو الطيب رحمه الله:

على قدر أهل العزم تأتى العـزائم            وتأتى على قـدر الكـرام المكارم

وتعظم فى عين الصغير صغارها            وتصغر فى عين العظيم العظائم

Pelajar harus luhur cita-citanya dalam berilmu. Manusia itu akan terbang
dengan cita-citanya, sebagaimna halnya burung terbang dengan kedua sayapnya.

Abuth-Thoyyib berucap:

    Seberapa kadar ahli cita, si cita-cita kan didapati

Seberapa kadar orang mulya, sikemulyaan kan di temui

  
    Barang kecil tampaknya besar, dimata orang bercita kecil

Barang besar dimata oarang bercita besar, tampaknya kecil

والركن فى تحصيل الأشياء الجد والهمة العالية، فمن كانت همته حفظ جميع كتب
محمد بن الحسن، واقترن بذلك الجد والمواظبة، فالظاهر أنه يحفظ أكثرها أو
نصفها، فأما إذا كانت له همة عالية ولم يكن له جد، أو كان له جد ولم تكن له
همة عالية لا يحصل له العلم إلا قليلا.

Pangkal kesuksesan adalah kesungguhan dan himmah yang luhur. Barang siapa berhimmah menghapalkan seluruh kitab Muhammad Ibnul Hasan, lagi pula disertai usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal berhenti, maka menurut ukuran lahir pasti akan bisa menghafal sebagian besar atau
separohnya.

Demikian pula sebaliknya, bila ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil didapatkannya.

وذكر الشيخ الامام الأجل الأستاذ رضى الدين النيسابورى فى كتاب مكارم
الأخلاق أن ذا القرنين لما أراد أن يسافر ليستولى على المشرق والمغرب، شاور
الحكماء وقال: كيف أسافر بهذا القدر من الملك، فإن الدنيا قليلة فانية،
وملك الدنيا أمر حقير، فليس هذا من علو الهمة.

فقال الحكماء: سافر ليحصل لك ملك الدين والآخرة.    فقال: هذا أحسن.

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله يحب معالى الأمور ويكره سفسافها.

وقيل : فلا تعجل بأمرك واستدمه    فما صلى عصاك كمستديم

Di dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin
mengemukakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain dikala berkehendak menaklukan
dunia timur dan barat bermusyawarah dengan para Hukama’ dan katanya :

Bagaimana saya harus pergi untuk memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini,
padahal dunia ini hanya sedikit nilainya, fana dan hina, yang berarti ini bukan ita-cita luhur? Hukama menjawab : “Pergilah Tuan, demi mendapat dunia dan akherat.” Kaisar menyahut: “Inilah yang baik.”

Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh, Allah senang perkara-perkara yang
luhur tetapi benci yang hina.’
Syi’ir dikatakan;
  
    Jangan tergesa menangani perkaramu, senantiasalah begitu!

Takada yang bisa meluruskan tongkatmu, seperti yang meluruskannya selalu.

قيل: قال أبو حنيفة رضى الله لأبى يوسف: كنت بليدا أخرجتك المواظبة، وإياك
والكسل فإنه شؤم وآفة عظيمة.

Ada dikatakan : Abu Hanifah berkata kepada Abu Yusuf : ” Hati dan akalmu tertutup. Tapi engkau bisa keluar dari belenggu itu dengan cara terus-terusanbelajar. Jauhilah malas-malas yang jahat dan petaka itu.”

قال الشيخ الإمام أبو نصر الصفار الأنصارى:

يا نفس يا نفس لا ترخى عن العمل        فى البر والعدل والإحسان فى مهل

فـكـل ذى عـمـل فى الخـير مـغـتبط        وفـى بـلاء وشــؤم كــل ذى كــسـل

Syaikh Abu Nashr Ash-Shoffar Al-Anshariy berkata:

  

    Diriku oh diriku, janganlah kau bermalas-malasan

Untuk berbakti, adil, berbuat bagus perlahan-lahan

  
    Setiap yang beramal kebajikan, untung kan didapat

Tapi yang bermalasan, tertimpa balak dan keparat.

قال المصنف: وقد اتفق لى فى هذا المعنى شعر:

دعى نـفـسى الـتكــاسـل والـتـوانـى         وإلا فـاثـــبــتـى فـى ذا
الـــهـــوان

فلم أر للـكــسـالـى اـلحـظ [ يعطى]        ســوى نــدم وحــــرمــان
الأمــانـى

Ada syi’ir gubahanku yang semakna itu:
  
    Tinggalkanlah oh diriku, bermalasan dan menunda urusan

Kalau tidak, letakkan saja aku, dijurang kehinaan
  
    Tak kulihat, orang pemals mendapat imbal

Selain sesal, dan cita-cita menjadi gagal.

وقيل: كـم مـن حـياء وكم عـجـز وكـم نـدم        جــم تــولـــد للإنـسـان
مــن كـــسـل

[ إياك عن كسل فى البحث عن شبه        فـمــا علـمـت وما قـد شذ عنك سل]

وقد قيل : الكسل من قلة التأمل فى مناقب العلم وفضائله،

Syi’ir diucapkan:

  

    Bertumpuk malu, lemah dan sesal

Kebanyakan dari akibat orang malas beramal
  
    Buanglah segan untuk membahas yang belum jelas

Segala yang kau tahu, dan yang masih ragu akibat malas

Kata-kata mutiara di ucapkan : Sikap malas adalah timbul dari akibat jarang menghayati kemulyaan dan keutamaan ilmu.”

 1. Usah sekuat Tenaga

    

فينبغى أن يتعب نفسه على التحصيل والجد والمواظبة بالتأمل فى فضائل العلم،
فإن العلم يبقى [ببقاء المعلومات] والمال يفنى، كما قال أمير المؤمنين على
بن أبى طالب كرم الله وجهه:

رضـينا قسمة الجـبار فينا            لـنا علم وللأعـداء مال

فإن المال يفنى عن قريب            وإن العلم يبقى لا يزال

Hendaklah pelajar bersungguh-sungguh sampai terasa letih guna mencapai
kesuksesan, dan tak kenal berhenti, dan dengan cara menghayati keutamaan
ilmu. Ilmu itu kekal, sedang harta adalah fana, seperti apa yang dikemukakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib:
  

    Kami rela, bagian Allah untuk kami

Ilmu untuk kami, harta buat musuh kami

  
    Dalam waktu singkat, harta jadi musna

Namun ilmu, abaditak akan sirna

والعلم النافع يحصل به حسن الذكر ويبقى ذلك بعد وفاته فغنه حياة أبدية.

وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل ظهير الدين مفتى الأئمة الحسن بن على المعروف
بالمرغينانى:

الجـــاهـلـون مـوتـى قـبل مـوتـهــم        والعـالمـون وإن ماتوا فأحياء

Ilmu yang bermanfaat akan menjunjung tinggi nama seseorang, tetap harum
namanya walaupun ia sudah mati. Dan karena begitu, ia dikatakan selalu
hidup abadi. Syaikhul Ajall Al-Hasan bin Ali Al-Marghibaniy membawakan
syi’ir buat kami:

    Kaum bodoh, telah mati sebelum mati

Orang alim, tetap hidup walaupun mati

وأنشدنى الشيخ الإمام الأجل برهان الدين رحمه الله:

وفى الجهل قبل الموت موت لأهله            فـأجــسامهـم قبل القبور قبور

وإن امــرؤ لم يحـــيى بالعلم مــيت            فـليس له حــين النشور نشور

Demikian pula Syaikhul Islam Burhanuddin :

  
    Kebodohan membunuh si bodoh sebelum matinya

Belum dikubur, badanya telah jadi pusara

  
    Orang hidup tanpa berilmu, hukumnya mati

Bila bangkit kembali, tak kan bisa bangkit kembali

[وقال غيره]:

أخـو الـعـلم حـي خــالـد بـعـد مــــــوتـه            وأوصـاله تحـت
التراب رمـيم

وذو الجهل ميت وهو يمشى على الثرى            يظهر مـــن الأحياء وهوعديم

Lain lagi :

  
    Orang berilmu, hidup kekal setelah mati

Ruas tubuhnya telah hancur lebur di timbun duli
  
    Orang bodoh, jalan di bumi, mati hukumnya

Dikira hidup, nyatanya mati

وأنشدنى أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمة الله عليه شعرا:

ذا العلم أعلى رتبة فى المــــــــراتب        ومن دونه عز العلى فـى المواكــب

فذو العلم يبقــى عزه متضــاعفـــــــا        وذو الجهل بعد الموت فـى الترائب

فـهــيات لا يرجــو مـداه مـن ارتـقى        رقى ولى الملك والـى
الكــــــــتائب

سأملى عليكــم بعض ما فيه فاسمعوا        فبى حصر عن ذكر كـل المــــناقب

هو النور كل النور يهدى عن العمى        وذو الجهل مر الدهر بين الغــياهب؛

هو الـذروة الشماء تحمى مـــن التجا        إليها ويمشى آمـــــنا فـى
الـــنـوائب

به ينتجــــى والناس فى غفلاتـــــهـم        به يرتجـــــى والـروح بين
الترائب

به يشفع الإنسان مــن راح عاصـــيا        إلى درك النيران شـر العـــــــواقب

فمن رامه رام المآرب كلــــــــــــــها        ومـــــن حازه قد حاز كـل
المطالب

هو المنصب العالى يا صاحب الحجا        إذا نلته هون بفــــــــوت المـناصب

فإن فاتك الدنيا وطيب نعيمـــــــــــها        [ فغمض] فإن العلم خير المواهب

Syakhul Islam Burhanuddin membawakan Syi’ir buat kita :

  

    Kalau sang ilmu, tingkat tertinggi tuk tempat singgah

Kalau lainnya, meninggi bila banyak anak buah

  
    Orang berilmu, namanya harum berlipat tinggi

Orang bodoh, begitu mati tertimbun duli

  
    Mendaki tinggi, kepuncak ilmu, mustahil bisa

Bila maksudnya, bagai komandan pasukan kuda

  
    Dengarkan dulu, sedikit saja dikte buatmu

Cuma ringkasan, kemulyaan ilmu yang aku tahu

  
    Ia cahaya, penerang buta, terang benderang

tapi si bodoh, sepanjang masa gelap menantang

  
    Dia puncak, menjulang tinggi, pelindung siapa berlindung

Makanya aman, dari segala aral melintang

  
    juru penyelamat, dikala insan terjerat tipu

harapan manis, kala sang nyawa diambang pintu
  
    Ia sarana, guna menolong teman durhaka

Yang jalan bengkok, akibat bobrok, lapis neraka
  
    Yang bertujuan ilmu, berarti telah menuju “segala”

Yang dapat ilmu, artinya telah dapatsegala
 
    Wahai kaum berakal, ilmu itu pangkat mulia

Bila telah didapat, pangkat lain lepas tak mengapa
  
    Bila engkau meninggalkan dunia dengan segala nikmatnya

Pejamkan mata, cukuplah ilmu jadi anugrah berharga
  
    mendaki tinggi kepuncak ilmu mustahil bisa

bila maksudnya bagai komandan pasukan kuda
  
    Dengarkan dulu sedikit saja dikte buatmu

Cuma ringkasan kemulyaan ilmu yang aku tahu
 
    Ia cahaya penerang buta terang benderang

Tapi si bodoh sepanjang masa gelap menantang

  
    Dia puncak menjelang tinggi pelindung siapa berlindung

Makanya aman dari segala aral melintang
  
    Juru penyelamat dikala insan terjerat tipu

Harapan manis kala sang nyawa diambang pintu

  
    Ia sarana guna menolong teman durhaka

Yang jalan bengkok akibat bobrok lapis neraka

  
    Yang bertujuan ilmu berarti telah menuju segala

Yang dapat ilmu artinya telah dapat segala

  
    Wahai kaum berakal ilmu itu pangkat mulia

Bila telah didapat, pangkat lain lepas tak mengapa
  
    bila engkau meninggalkan dunia dengan segala nikmatnya

pejamkan mata, cukuplah ilmu jadi anugrah terharga

وقيل فى هذا المعنى:

إذا مـــــــا اعتز ذو علم بعــــــــــلم        فعلم الفقــــــــه
أولـــــــــى باعتزاز

فكـــــــــــم طيب يفوح ولا كــمسك        وكــــــــــــم طير يطير ولا كبازى

Syi’ir gubahan sebagian para ulama’ dibawakan buatku:

  

    Jikalau karena ilmu, orang alim menjadi mulya

Ilmu fiqh membawa mulya kan lebih bisa
  
    Banyak semerbak yang dengan misik tidak menandingi

Banyak penerbang yang tak seperti raja wali

وأنشدت أيضا لبعضهم:

الفقه أنفس كل شيئ أنت ذا خـــــره        مــن يدرس العلم لم تدرس مفاخره

فاكسب لنفسك ما أصبحت تجهــــله        فأول العلم إقبال
وآخـــــــــــــــــره

Dibawakan lagi untukku :

  

    Fiqh itu ilmu termahal,engkaulah yang memungut

Siapa belajar, tak kan habis hikmah di dapat
  
    Curahkan dirimu, mempelajari yang belum tahu

Awal bahagia, akhirpun bahagia, itulah ilmu

وكفى بلذة العلم والفقه والفهم داعيا وباعثا للعاقل على تحصيل العلم.

Bagi orang yang berakal, telah cukuplah merasa terpanggil Menuju kesuksesan berilmu oleh sebagaimana kelezatan-kelezatan ilmu, fiqh dan kebahagian yang timbul bila sedang faham terhadap suatu masalah.

 1. Sebab Kemalasan

    

وقد يتولد الكسل من كثرة البلغم والرطوبات،

Sikap malas itu bisa timbul akibat dari lendir dahak atau badan
berminyak yang disebabkan orang terlalu banyak makan.

وطريق تقليله، تقليل الطعام.قيل: اتفق سبعون طبيبا على أن النسيان من كثرة
البلغم، وكثرة البلغم من كثرة شرب الماء، وكثرة شرب الماء من كثرة الأكل،

Adapun cara mengurangi dahak itu sendiri adalah bisa dilakukan dengan cara mengurangi makan. Ada dikatakan: “tujuh puluh orang Nabi sependapat bahwa sering lupa itu akibat dahak terlalu banyak, dahak terlalu banyak karena minum terlalu banyak, dan biasa adanya minum terlalu banyak itu
karena makan yang terlalu banyak pula.”

والخبز اليابس يقطع البلغم، وكذلك أكل الزبيب على الريق، ولا يكثر منه، حتى
لايحتاج إلى شرب الماء فيزيد البلغم.

Makan roti kering dn menelan buah anggur kering dapat juga menghilangkan
dahak. Namun jangan terlalu banyak, agar tidak mengakibatkan ingin minum, yang kesudahannya memperbanyak lendir dahak pula.

والسواك يقلل البلغم، ويزيد الحفظ والفصاحة، فإنه سنة سنية، تزيد فى ثواب
الصلاة، وقراءة القرآن،

Bersiwak juga dapat menghilangkan dahak pula. Disamping memperlancar hafalan dan kefasihan lisan. Demikianlah, perbuatan itu termasuk sunah Nabi yang bisa memperbesar pahala ibadah sahlat dan membaca Al-Qur’an.

وكذا القيء يقلل البلغم والرطوبات

Muntah juga dapat mengurangi lendir dahak, dan mengurangi perminyakan badan (yang disebabkan makan terlalu banyak).

 1. Cara Mengurangi Makan

    

وطريق تقليل الأكل التأمل فى منافع قلة الأكل هى: الصحة والعفة والإيثار.
وقيل فيه شعر:

فعار ثم عار ثم عار    شقاء المرء من أجل الطعام

وعن النبى عليه السلم أنه قال: ثلاثة يبغضهم الله من غير جرم: الأكول
والبخيل والمتكبر

Cara mengurangi makan bisa dilakukan dengan cara menghayati faedah dan
mamfaat yang timbul dari makan sedikit. Antara lain adalah badan sehat, lebih terjaga dari yang haram dan berarti pula ikut memikirkan nasib orang lain. Dalam hal ini ada syi’ir menyebutkan :
  
    celaka, celaka dan celaka

karena makan, manusia jadi celaka

Hadist Nabi Saw. Menyebutkan : “tiga orang yang di benci Allah bukan karena ia berdosa, yaitu orang pelahap makan, orang kikir dan orang sombong.

وتأمل فى مضار كثرة الأكل وهى: الأمراض وكلالة الطبع، وقيل: البطنة تذهب
الفطنة.

حكى عن جالينوس أنه قال: الرمان نفع كله، والسمك ضرر كله، وقليل السمك خير
من كثرة الرمان.

وفيه أيضا: إتلاف المال، والأكل فوق الشبع ضرر محض ويستحق به العقاب ودار
الآخرة، والأكول بغيض فى القلوب.

Bisa pula dengan cara menghayati madlarat yang timbul dari akibat makan
terlalu banyak, antara lain sakitdan tolol. Ada dikatakan: “Perut kenyang, kecerdasan hilang”. Ada dikatakan ucapan galinus sebagai berikut: “Semua buah delima bermamfaat, semua ikan laut madlarat. 

Tetapi masih lebih bagus makan ikan laut sedikit, daripada delima tapi banyak,
karena bisa menghabiskan harta. Makan lagi setelah perut kenyang hanyalah membawa madlarat, dan mendatangkan siksa kelak diakherat. Orang terlalu banyak makan itu dibenci setiap orang.”

وطريق تقلييل الأكل: أن يأكل الأطعمة الدسمة ويقدم فى الأكل الألطف
والأشهى، ولايأكل مع الجائع إلا إذا كان له غرض صحيح، بأن يتقوى به على
الصيام والصلاة والأعمال الشاقة فله ذلك.

Caranya lagi untuk mengurangi makan, adalah dengan makanan yang berlemak
atau berzat pemuak. Makan mana yang lebih lembut dan disukai terlebih dahulu. Dan jangan bersama-sama orang yang sedang lapar sekali selain bila hal itu justru harus dilakukan karena bertujuan bak. Misalnya agar kuat berpuasa, mengerjakan shalat atau perbuatan-perbuatan lain yang berat, bolehlah dilakukan.

فصل

فى بداية السبق وقدره وترتيبه

FASAL VI

PERMULAN BELAJAR UKURAN BELAJAR
DAN TATA TERTIBNYA

  

    Hari Mulai Belajar

    

كان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يوقف بداية السبق على يوم
الأربعاء، وكان يروى فى ذلك حديثا ويستدل به ويقول: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم: ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم

Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin memulai belajar tepat Pada hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist sebagai dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah saw bersabda: ” tiada lain segala
sesuatu yang di mulai pada hari rabu, kecuali akan menjadi sempurna.”

وهكذا كان يفعل أبى. وكان يروى هذا الحديث عن أستاذه الشيخ الإمام الأجل
قوام الدين أحمد بن عبد الرشيد رحمه الله

Dan seperti ini pula yang dikerjakan Abu Hanifah. Mengenai hadist di atas, beliau juga diriwayatkan dari guru beliau Syaikhul Imam Qawamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid.

وسمعت ممن أثق به، أن الشيخ يوسف الهمذانى رحمه الله، كان يوقف كل عمل من
الخير على يوم الأربعاء.

Saya mendengar dari orang kepercayaanku, bahwa Syekh Abu Yusuf Al-Hamdani juga menepatkan semua perbuatan bagus pada hari rabu.

وهذا لأن يوم الأربعاء يوم خلق فيه النور، وهو يوم نحس فى حق الكفار فيكون
مباركا للمؤمنين.

Demikianlah, karena pada hari rabu itu Allah menciptakan cahaya, dan hari itu pyla merupakan hari sial bagi orang kafir yang berarti bagi orang mukmin hari yang berkah.

  

    Panjang Pendeknya Pelajaran

    

وأما قدر السبق فى الإبتداء: كان أبو حنيفة رحمه الله يحكى عن الشيخ القاضى
الإمام عمر بن أبى بكر الزرنجرى رحمه الله أنه قال: قال مشايخنا رحمهم
الله: ينبغى أن يكون قدر السبق للمبتدئ قدر ما يمكن ضبطه بالإعادة مرتين
بالرفق ويزيد كل يوم كلمة حتى أنه وإن طال وكثر يمكن ضبطه بالإعادة مرتين،
ويزيد بالرفق والتدريج، وأما إذا طال السبق فى الإبتداء واحتاج إلى الإعادة
عشر مرات فهو فى الإنتهاء أيضا يكون كذلك، لأنه يعتاد ذلك، ولا يترك تلك
الإعادة إلا بجهد كثير

Mengenai ukuran seberapa panjang panjang yang baru dikaji, menurut
keterangan Abu Hanifah adalah bahwa Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar
Az-Zanji berkata: guru-guru kami berkata: “sebaiknya bagi oarang yang mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihapalkan dengan faham, setelah diajarkannya dua kali berulang.
Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak dan panjang pun masih bisa menghapal dengan paham pula setelah diulanga dua kali. 

Demikianlah lambat laun setapak demi setapak. Apabila pelajaran pertama yang dikaji itu terlalu panjang sehingga para
pelajar memerlukan diulanganya 10 kali, maka untuk seterusnya sampai yang terakhirpun begitu. Karena hal itu menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan kecuali dengan susah payah.”

وقد قيل: السبق حرف، والتكرار ألف

Ada dikatakan: “pelajaran baru satu huruf, pengulangannya seribu kali.”

  

    Tingkat Pelajaran Yang Di Dahulukan

    

وينبغى أن يبتدئ بشيئ يكون أقرب إلى فهمه، وكان الشيخ الإمام الأستاذ شرف
الدين العقيلى رحمه الله يقول: الصواب عندى فى هذا ما فعله مشايخنا رحمهم
الله، فإنهم كانوا يختارون للمبتدئ صغارات المبسوط لأنه أقرب إلى الفهم
والضبط، وأبعد من الملالة، وأكثر وقوعا بين الناس.

Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-pelajaran yang dengan mudah telah
bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili berkata;
“Menurut saya, yang benar dalam masalah ini adalah seperti yang telah dikemukakan oleh para guru kita. 

Yaitu untuk murid yang baru, mereka
pilihkan kitab-kitab yang ringkas/kecil. Sebab dengan begitu akan lebih mudah di fahami dan di hapal, serta tidak membosankan lagi pula banyak terperaktekan.

  

    Membuat Catatan

    

وينبغى أن يعلق السبق بعد الضبط والإعادة كثيرا، فإنه نافع جد

Sebaiknya sang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah di fahami hafalannya, untuk kemudian
sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali.

ولا يكتب المتعلم شيئا لا يفهمه، فإنه يورث كلالة الطبع ويذهب الفطنة ويضيع
أوقاته.

Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya,
karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktupun hilang dengan sia-sia
belaka.

  

    Usaha Memahami Pelajaran

    

وينبغى أن يجتهد فى الفهم عن الأستاذ بالتأمل وبالتفكر وكثرة التكرار، فإنه
إذا قل السبق وكثرة التكرار والتأمل يدرك ويفهم. قيل: حفظ حرفين، خير من
سماع وقرين، وفهم حرفين خير من حفظ سطرين. وإذا تهاون فى الفهم ولم يجتهد
مرة أو مرتين يعتاد ذلك فلا يفهم الكلام اليسير

Pelajar hendaknya mencurahkan kemampuannya dalam memahami pelajaran dari sang guru, atau boleh juga dengan cara diangan-angan sendiri, di fikir-fikir dan sering diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan sering diulang-ulang sendiri, akhirnyapun
dapat dimengerti. 

Orang berkata : “Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengarkan saja dua batas pelajaran. Dan memahami dua huruf lebih baik daripada menghapal dua batas pelajaran. Apabila seseorang telah pernah
satu atau dua kali mengabaikan dan tidak mau berusaha, maka menjadi terbisakan, dan menjadi tidak bisa memahami kalimat yang tidak panjang sekalipun.

  

    Berdo’a

    

فينبغى أن لا يتهاون فى الفهم بل يجتهد ويدعو الله ويتضرع إليه فإنه يجيب
من دعاه، ولا يخيب من رجاه. وأنشدنا الشيخ الأجل قوام الدين حماد بن
إبراهيم بن إسماعيل الصفار الأنصارى إملاء للقاضى الخليل بن أحمد الشجرى فى
ذلك شعرا:

أخدم العلم خدمـــــــة المستفيد    وأدم درسه بفعل حـــــــميد

وإذا مـــــــا حفظت شيئا أعده    ثم أكده غاية التأكــــــــــــيد

كى لا يزول ثم علقه كى تعود    إليه وإلى درسه على التأبيد

فإذا ما أمنت مــــــــــــنه فواتا    فانتدب بعده لشيئ جــــــديد

مع تكرار ما تقدم مــــــــــــنه    واقتناء لشأن هـــــذا المـزيد

ذاكــــــــر الناس بالعلوم لتحيا    لا تكن من أولى النهى ببعيد

إذا كتمت العلوم أنسيت حــتى    لا ترى غير جـــــاهل وبليد

ثم ألجمت فـــــــى القيامة نارا    وتلهبت بالعـــــــذاب الشديد

Hendaknya pula, dengan sungguh-sungguh memanjatkan do’a kepada Allah dan
meratap serta meronta. Allah pasti mengabulkan do’a yang di mohonkan,
dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan.

Sya’ir Imlak Al-Qadli Al-Khalil Asy-Syajarzi dibawakan kepada kami oleh
guru kami syaikh Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail As-Shaffar,
sebagai berikut :
  

    Abdilah ilmu, bagaikan anda seorang abdi

Pelajari selalu, dengan berbuat sopan terpuji

  
    yang telah kau hafal, ulangi lagi berkali-kali

lalu tambatkan dengan temali kuat sekali
  
    Lalu catatlah, agar kau bisa mengulangi lagi

Dan selamanya, ku bisa mempelajari
  
    Jikalau engkau, telah percaya tak kan lupa

Ilmu yang baru, sesudah itu masuki segera

  
    Mengulang-ulang, ilmu yang dulu, jangan terlalai

Dan bersungguhan, agar yang ini, kan menambahi

  
    Percakapilah mereka, agar ilmumu hidup selalu

Jangan menjauh, dari siap berakal maju

    Bila ilmu, kau sembunyikan jadi membeku

Kau kan kenal, jadi si bodoh yang tolol dungu
  
    Api neraka kan membelenggumu nanti kiamat

Siksa yang pedihpun menimpamu menjilat-jilat

      Mudzakarah Munadharah Dan Mutharahah

    

ولا بد لطالب العلم من المذاكرة، والمناظرة، والمطارحة، فينبغى أن يكون كل
منها بالإنصاف والتأنى والتأمل، ويتحرز عن الشغب [والغضب]، فإن المناظرة
والمذاكرة مشاورة، والمشاورة إنما تكون لاستخراج الصواب وذلك إنما يحصل
بالتأمل والتأنى والإنصاف، ولا يحصل بالغضب والشغب.

Seorang pelajar seharusnya melakukan Mudzakarah (forum saling mengingatkan), munadharah (forum saling mengadu pandangan) dan mutharahah (diskusi). Hal ini dilakukan atas dasar keinsyafan, kalem dan penghayatan serta menyingkiri hal-hal yang berakibat negatif. Munadharah
dan mudzakarah adalah cara dalam melakukan musyawarah, sedang permusyawaratan itu sendiri dimaksudkan guna mencari kebenaran. 

Karena itu, harus dilakukan dengan penghayatan, kalem dan penuh keinsyafan. Dan tidak akan berhasil, bila dilaksanakan dengan cara kekerasan dan berlatar belakang yang tidak baik.

فإن كانت نيته من المباحثة إلزام الخصم وقهره، فلا تحل، وإنما يحل ذلك
لإظهار الحق. والتمويه والحيلة لا يجوز فيها، إلا إذا كان الخصم متعنتا، لا
طالبا للحق. وكان محمد بن يحيى إذا توجه عليه الإشكال ولم يحضره الجواب
يقول: ما ألزمته لازم، وأنا فيه ناظر، وفوق كل ذى علم عليم.

Apabila di dalam pembahasan itu dimaksudkan untuk sekedar mengobarkan
perang lidah, maka tidak diperbolehkan menurut agama. Yang diperbolehkan
adalah dalam rangka mencari kebenaran. 

Bicara berbelit-belit dan membuat alasan itu tidak diperkenankan, selama musuh bicaranya tidak sekedar mencari kemenangan dan masih dalam mencari kebenaran. 

Bila kepada Muhammad bin Yahya diajukan suatu kemuskilan yang beliau sendiri belum
menemukan pemecahannya, maka ia katakan : “pertanyaan anda saya catat dahulu untuk kucari pemecahannya. Diatas orang berilmu, masih ada yang lebih banyak ilmunya.”

وفائدة المطارحة والمناظرة أقوى من فائدة مجرد التكرار لأن فيه تكرارا
وزيادة. وقيل: مطارحة ساعة، خير من تكرار شهر. لكن إذا كان [مع] منصف سليم
الطبيعة. وإياك والمذاكرة مع متعنت غير مستقيم الطبع، فإن الطبيعة متسرية،
والأخلاق متعدية، والمجاورة مؤثرة.

Faedah mutharahah dan mudzakarah itu jelas lebih besar daripada sekedar
mengulang pelajaran sendirian, sebab disamping berarti mengulang pelajaran, juga menambah pengetahuan yang baru. Ada dikatakan : “Sesaat mutharahah dilakukan, lebih bagus mengulang pelajaran sebulan. “Sudah tentu harus dilakukan dengan orang yang insaf dan bertabiat jujur. Awas
jangan mudzakarah dengan orang yang sekedar mencari menang dalam
pembicaraan semata, lagi pula bertabiat tidak jujur. Sebab tabiat itu suka merampas, akhlak mudah menjalar sedang perkumpulan pengaruhnya besar.

وفى الشعر الذى ذكره الخليل بن أحمد فوائد كثيرة، قيل:

العلم من شرطه لمن خـــــدمه     أن يجعل الناس كلهم خـــدمه

Syi’ir yang dibawakan oleh Khalil bin ahmad di atas, telah banyak
membawa petunjuk. Ada dikatakan :

    Persyaratan ilmu bagi pengabdinya
  
    Menjadikan seluruh manusia, agar mengabdi kepadanya
  

    Menggali Ilmu

    

وينبغى لطالب العلم أن يكون متأملا فى جميع الأوقات فى دقائق العلوم ويعتاد
ذلك، فإنما يدرك الدقائق بالتأمل، فلهذا قيل: تأمل تدرك.

Pelajar hendaknya membiasakan diri sepanjang waktu untuk mengangan-angan
dan memikirkan. Karena itu, orang berkata : “angan-anganlah, pasti akan kau temukan.”

ولا بد من التأمل قبل الكلام حتى يكون صوابا، فإن الكلام كالسهم، فلا بد من
تقويمه قبل الكلام حتى يكون مصيبا. وقال فى أصول الفقه: هذا أصل كبير وهوأن
يكون كلام الفقيه المناظر بالتأمل.

قيل: رأس العقل أن يكون الكلام بالتثبت والتأمل.

قال قائل شعرا:    أوصيك فى نظم الكلام بخمسة        إن كنت للموصى الشفيق
مطيعا

لا تغفلن سبب الكـــــلام ووقته        والكيف والكــــم والمكان جميعا

Tidak bisa tidak, agar omongan tepat itu harus terlebih dahulu di angan-angan sebelum berbicara. Ucapan adalah laksana anak panah, dimana tepat pada sasaran bila dibidikan terlebih dahulu dengan mengangan-angan. 

Dalam Ushul Fiqh ada dikatakan bahwa mengangan-angan adalah dasar yang amat penting. Maksudnya, hendaklah ucapan ahli fiqh yang teliti itu terlebih dahulu harus diangan-angan. Ada diaktakan :
“Modal akal ialah ucapan yang tidak sembarangan serta diangan-angan
terlebih dahulu.” Lain orang berkata :
  
    Pesan untukmu, tata bicara ada lima perkara

Jika kau taat pada pemesan yang suka rela

    jangan sampai terlupa :

apa sebabnya, kapan waktunya, bagaimana caranya,

berapa panjangnya dimana tempatnya itulah semua.

ويكون مستفيدا فى جميع الأوقات والأحوال من جميع الأشخاص قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم: الحكمة ضالة المؤمن أينما وجدها اخذها.    وقيل: خذ ما
صفا، ودع ما كدر. وسمعت الشيخ الإمام الأجل الأستاذ فخر الدين الكاشانى
يقول: كانت جارية أبى يوسف أمانة عند محمد [ بن الحسن] فقال لها: هل تحفظين
أنت فى هذا الوقت عن أبى يوسف فى الفقه شيئا؟ فقالت: لا، إلا أنه كان يكرر
ويقول: سهم الدور ساقط، فحفظ ذلك منها، وكانت تلك المسألة مشكلة على محمد
فارتفع أشكاله بهذه الكلمة. فعلم أن الإستفادة ممكنة من كل أحد.

Seluruh waktunya dan dalam situasi bagaimanapun, pelajar hendaknya
mengambil pelajaran dari siapapun. Rasulullah saw bersabda: “Hikmah itu
barang hilangnya orang mukmin dimana asal ia temui supaya diambil juga.”

Ada dikatakan: “Ambillah yang jernih tinggalkanlah yang keruh.” Saya mendengar ucapan Syaikhul Imam Ustadz Fakhrudin Al-Kasyani : “Adalah jariyah Abu Yusuf menjadi amanat buat Muhammad, lalu kepada Muhammad bertanya: Adakah sekarang saudari masih hafal sedikit tentang fiqh dari Abu Yusuf? Jawabnya : ah, tidak tuan, hanya saya ketahui ia sering mengulang-ulang ilmunya dan pernah berkata: “Saham daur itu gugur tak dapat bagian. 

“Dengan itu Muhammad lalu menjadi hafal dan yang tadinya masalah saham daur terasa sulit bagi muhammad, sekarang sudah
terpecahkan. Akhirnya tahulah bahwa belajar itu bisa dilaksanakan dari
siapa saja.”

ولهذا قال ابو يوسف حين قيل: بم أدركت العلم؟ قال: ما استنكفت من الإستفادة
من كل أحد وما بخلت من الإفادة. وقيل لابن عباس رحمه الله: بم أدركت
العلم؟    قال: بلسان سؤول، وقلب عقول.

Dikala kepada Abu Yusuf ditanyakan: “Dengan apakah tuan memperoleh ilmu?
beliau menjawab: “Saya tidak merasa malu belajar dan tidak kikir mengajar”. Ada ditanyakan kepada Ibnu Abbas ra : “dengan apakah tuan mendapat ilmu?” beliau menjawab : “Dengan lisan banyak bertanya dan hati selalu berpikir.”

وإنما سمي طالب العلم: ما تقول، لكثرة ما كانوا يقولون فى الزمان الأول. ما
تقول فى هذه المسألة؟.

Adanya pelajar digelari dengan “Ma Taqulu” (Bagaimana keteranganmu) sebab pada masa dulu mereka amat terbiasa untuk mengucapakan “Bagaimana keterangan anda dalam masalah ini?”

وإنما تفقه أبو حنيفة رحمه الله بكثرة المطارحة والمذاكرة فى دكانه حين كان
بزازا.     فبهذا يعلم أن تحصيل العلم والفقه يجتمع مع الكسب. وكان أبو حفص
الكبير يكتسب ويكرر العلوم، فإن كان لا بد لطالب العلم من الكسب لنفقة
العيال وغيره فليكتسب وليكرر وليذاكر ولا يكسل.

Hanya dengan banyak mutharahah dan mudzakarah di kedainyalah, Abu Hanifah pedagang kain itu menjadi alim fiqh. Melihat kenyataan tersebut, kita bisa tahu bahwa menuntut ilmu dan fiqh itu bisa pula dilakukan bersama-sama dengan bekerja mencari uang. Abu Hafsh Al-Kabir sendiri
bekerja sambil mengulang-ulang pelajarannya sendiri. Karena itu, apabila
seorang pelajar harus juga mencarikan nafkah keluarga dan segenap tanggungannya, bisalah kiranya di tengah-tengah keasyikan bekerjanya itu sambil mempelajari sendiri pelajarannya dengan semangat dan segiat mungkin.

  

    Pembiayaan Untuk Ilmu

    

وليس لصحيح العقل والبدن عذر فى ترك التعلم والتفقه، فإنه لا يكون أفقر من
أبى يوسف، ولم يمنعه ذلك من التفقه.

Orang yang kebetulan sehat badan dan pikirannya, tiada lagi alasan baginya untuk tidak belajar dan tafaqquh sebab tidak ada lagi yang lebih melarat daripada Abu Yusuf, tapi toh tidak pernah melupakan pelajarannya.

. فمن كان له مال كثير فنعم المال الصالح للرجل الصالح، المنصرف فى طريق
العلم. قيل لعالم: بم أدركت العلم؟ قال: بأب غني. لأنه كان ينتفع به أهل
العلم والفضل، فإنه سبب زيادة العلم لأنه شكر على نعمة العقل والعلم، وإنه
سبب الزيادة. قيل: قال أبو حنيفة رحمه الله: إنما أدركت العلم بالحمد
والشكر، فكلما فهمت ووفقت على فقه وحكمة قلت: الحمد لله، فازداد علمى.

Apabila seseorang kebetulan kaya raya, alangkah bagusnya bila harta yang
halal itu di miliki orang shaleh. Ada ditanyakan kepada seorang yang
alim “dengan apa tuan mendapatkan ilmu?” lalu menjawabnya: “Dengan
ayahku yang kaya. Dengan kekayaan itu, beliau berbakti kepada ahli ilmu
dan ahli keutamaan”. Perbuatan seperti ini, berarti mensyukuri nikmat
akal dan ilmu, yang hal itu menyebabkan bertambahnya ilmu. ada dikatakan
orang, bahwa Abu Hanifah berucap: “Hanya saja kudapatkan ilmu dengan
Bersyukur dan Hamdallah. Tiap-tiap berhasil kufahami fiqh dan hikmah
selalu saja kuucapkan Hamdalah. Dengan cara itu, jadi berkembanglah ilmuku.”
  

    Bersyukur

    

وهكذا ينبغى لطالب العلم أن يشتغل بالشكر باللسان والجنان والأركان والحال
ويرى الفهم والعلم والتوفيق من الله تعالى ويطلب الهداية من الله تعالى
بالدعاء له والتضرع إليه، فإن الله تعالى هاد من استهداه.

Demikianlah, pelajar harus menyatakan syukurnya dengan lisan, hati,
badan dan juga hartanya. Mengetahui/menyadari bahwa kefahaman, ilmu dan taufik itu semuanya datang dari hadirat Allah Swt. Memohon hidayahnya
dengan berdo’a dan meronta, karena hanya Dialah yang memberikan hidayah
kepada siapa saja yang memohon.

فأهل الحق ـ وهم أهل السنة والجماعة ـ طلبوا الحق من الله تعالى، الحق
المبين الهادى العاصم، فهداهم الله وعصمهم عن الضلالة. وأهل الضلالة أعجبوا
برأيهم وعقلهم وطلبوا الحق من المخلوق العاجز وهو العقل، لأن العقل لا يدرك
جميع الأشياء كالبصر، فإنه لا يبصر جميع الأشياء فحجبوا وعجزوا عن معرفته،
وضلوا وأضلوا. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الغافل من عمل بغفلته
والعاقل من عمل بعقله. فالعمل بالعقل أولا: أن يعرف عجزنفسه, قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: من عرف نفسه فقد عرف ربه, فإذا عرف عجز نفسه عرف قدرة
الله عزوجل, ولا يعتمد على نفسه وعقله بل يتوكل على الله, ويطلب الحق منه.
ومن يتوكل على الله فهو حسبه ويهد يه إلى صراط مستقيم.

Akhlul Haq yaitu Ahli Sunah Wal Jama’ah selalu mencari kebenaran dari Allah yang maha benar, petunjuk, penerang yang memelihara, Maka Allahpun menganugrahi mereka hidayah dan membimbing dari jalan yang sesat. Lain halnya dengan ahli sesat, dimana ia membanggakan pendapat dan akal
sendiri, mereka mencari kebenaran berdasar akal semata, yaitu suatu makhluk yang lemah. Merekapun lemah dan terhalangi dari kebenaran, serta sesat yang menyesatkan, kerena akal itu tak ubahnya seperti pandangan mata yang tidak mampu mencari segala yang ada secara menyeluruh.

Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengetahui dirinya sendiri, maka
dia mengetahui Tuhannya. “Artinya, siapa tahu kelemahan dirinya, maka akan tahulah kebesaran kekuasaan Allah. Karena orang itu jangan berpegang dengan diri dan akal sendiri, tapi haruslah bertawakal kepada
Allah, dan kepadaNya pula ia mencari kebenaran. Barang siapa bertawakal
kepada Allah, maka akan dicukupinya dan di bimbing ke jalan yang lurus.

  

    Pengorbanan Harta Demi Ilmu

    

ومن كان له مال كثير فلا يبخل, وينبغى أن يتعوذ بالله من البخل. قال النبى
عليه السلام: أي دواء أدوأ من البخل. وكان أبو الشيخ الإمام الأجل شمس
الأئمة الحلوانى, رحمه الله فقيرا يبيع الحلواء, وكان يعطى الفقهاء من
الحلواء ويقول: أدعوا لابنى, فببركة جوده واعتقاده وشفقته وتضرعه إلى الله
تعالى نال ابنه ما نال

Orang kaya jangan kikir, dan hendaklah mohon perlindungan kepada Allah
agar tidak kikir. Nabi saw bersabda: “Manakah penyakit yang lebih keras
daripada kikir? Bapaknya Syaikhul Imam Agung Syamsul Aimmah Al-Halwaniy
adalah seorang fakir penjual kue halwak. Bapak ini menghadiahkan beberapa biji tersebut kepada fuqaha, dan katanya: “Kumohon tuan mendo’akan putraku.” Demikianlah, sehingga atas berkah dermawan, I’tikad baik, suka rela dan merontanya itu, sang putra mendapat kesuksesan cita-citanya.

ويشترى بالمال الكتب ويستكتب فيكون عونا على التعلم والتفقه

Dengan harta yang dimiliki, hendaklah suka membeli kitab dan mengaji
menulis jika diperlukan. Demikian itu akan lebih memudahkan belajar dan bertafaqquh.

وقد كان لمحمد بن الحسن مال كثير حتى كان له ثلاثمائة من الوكلاء على ماله
وأنفقه كله فى العلم والفقه, ولم يبق له ثوب نفيس فرآه أبو يوسف فى ثوب خلق
فأرسل إليه ثيابا نفيسة فلم يقبلها فقال: عجل لكم, وأجل لنا, ولعله إنما لم
يقبله وإن كان قبول الهدية سنة, لما رأى فى ذلك مذلة لنفسه. قال رسول الله
عليه الصلاة والسلام: ليس للمؤمن أن يذل نفسه

Muhammad Ibnul Hasan adalah seorang yang hartawan besar yang mempunyai
300 orang pegawai yang mengurusi kekayaannya, toh suka membelanjakan
sekalian kekayaannya demi ilmu, sehingga pakaiannya sendiripun tiada yang bagus. 

Dalam pada itu, Abu Yusuf menghaturkan sepotong pakaian yang masih bagus untuknya, namun tidak berkenan menerimanya dan malah ujarnya: Untukmulah harta dunia, dan untukku harta akherat saja. “Yang demikian itu sekalipun menerima hadiah sendiri hukumnya sunnah,
barangkali memandangnya dapat mencemarkan dirinya. Dalam hal ini
Rasulullah saw bersabda: “Orang yang mencemarkan dirinya sendiri, tidaklah termasuk ke dalam golongan kaum muslimin.”

وحكي أن الشيخ فخر الإسلام الأرسابندى رحمه الله جمع قشور البطيخ الملقاة
فى مكان خال فأكلها فرأته جارية فاخبرت بذلك مولاها فاتخذ له دعوة فدعاه
إليها فلم يقبل لهذا

Suatu hikayat, bahwa fakrul Islam Al-Arsyabandiy makan kulit-kulit
semangka yang dibuang orang, dimana ia kumpulkan sendiri dari tempat-tempat yang sepi. Pada suatu ketika ada seorang jariyah yang mengetahuinya, lalu melaporkan hal itu kepada tuannya. Maka setelah disediakan jamuan makan, Fakhrul Islampun dimohon kehadirannya. Namun demi menjaga dirinya agar tidak tercemar, beliau tidak berkenan
menghadiri jamuan tersebut.

  

    Loba Dan Tama’

    

وهكذا ينبغى لطالب العلم أن يكون ذا همة عالية لا يطمع فى أموال الناس. قال
النبى صلى الله عليه وسلم: إياك والطمع فإنه فقر حاضر. ولا يبخل بما عنده
من المال بل ينفق على نفسه وعلى غيره.

Demikianlah, sehingga para pelajar jangan sampai tama’ mengharapkan
harta orang lain. Ia hendaknya memiliki Himmah yang luhur. Nabi saw
bersabda : “Hindarilah tama’ karena dengan tama’ berarti kemiskinan
telah menjadi”. Tapi tuan juga jangan kikir, sukalah membelanjakan
hartanya untuk keperluan diri sendiri dan kepentingan orang lain.

  

    Pelaksanaan Pelajaran Keterampilan

    

قال النبى عليه الصلاة والسلام: الناس كلهم فى الفقر مخافة الفقر وكانوا فى
الزمان الأول يتعلمون الحرفة ثم يتعلمون العلم حتى لايطمعوا فى أموال
الناس. وفى الحكمة من استغنى بمال الناس افتقر

Nabi saw bersabda : “Karena khawatir melarat, semua manusia telah jadi
melarat’. Pelajar-pelajar dimasa dulu sebelum mempelajari ilmu agama,
lebih dahulu belajar bekerja, agar dengan begitu tidak tama’ mengharap
harta orang lain. Dalam kata hikmah disebutkan: “Barangsiapa mencukupi
diri dengan harta orang lain, berarti ia melarat.”

والعالم إذا كان طماعا لا يبقى له حرمة العلم ولا يقول بالحق ولهذا كان
يتعوذ صاحب الشرح عليه السلام ويقول أعوذ بالله من طمع يدنى إلى طبع.

Jika orang alim bersifat tama’, hilanglah nilai ilmunya dan ucapannya tidak bisa dibenarkan lagi. Karena itu, Rasulullah saw pembawa syareat berlindung diri dari sabdanya: “Aku berlindung diri kepada Allah dari sifat tama’ yang membawa kepada tabiat jahat.”
  
    Lillahi Ta’ala
    

وينبغى أن لا يرجو الأمن الله تعالى ولا يخاف إلا منه ويظهر ذلك بمجاوزة حد
الشرع وعدمها فمن عصى الله تعالى خوفا من المخلوق فقد خاف غير الله تعالى،
فإذا لم يعص الله تعالى لخوف المخلوق وراقب حدود الشرع فلم يخف غير الله
تعالى بل خاف الله تعالى وكذا فى جانب الرجاء.

Tumpuan harapan sang pelajar hanyalah kepada Allah, takutpun hanya kepadaNya. Sikap tersebut bisa di ukur dengan melampaui batas-batas agama atau tidak. Barangsiapa takut kepada sesama makhluk lalu ia mendurhakai Allah, maka berarti telah takut kepada selain Allah. 

Tapi sebaliknya bila ia telah takut kepada makhluk namun telah taat kepada
Allah dan berjalan pada batas-batas syareat, maka tidak bisa dianggap telah takut kepada selain Allah. Ia masih dinilai takut kepada Allah. Begitu pula dalam masalah harapan seseorang.

      Mengukur Kemampuan Diri Sendiri

    

وينبغى لطالب العلم أن يعد ويقدر لنفسه تقديرا فى التكرار فإنه لا يستقر
قلبه حتى يبلغ ذلك المبلغ.

Hendaknya (yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu) : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali dan hari sebelumnya lagi 1kali.

    Metoda Menghafal

    

وينبغى لطالب العلم أن يكرر سبق الأمس خمس مرات وسبق اليوم الذى قبل الأمس
أربع مرات والسبق الذى قبله ثلاثا والذى قبله اثنين والذى قبله واحدا فهذا
أدعى إلى الحفظ.

Suatu cara yang efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu :
Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali, hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali, dan hari sebelumnya lagi satu kali.

وينبغى أن لا يعتاد المخافة فى التكرار لأن الدرس والتكرار ينبغى أن يكون
بقوة ونشاط، ولا يجهر جهرا يجهد نفسه كيلا ينقطع عن التكرار، فخير الأمور
أوسطها. وحكى أن أبا يوسف رحمه الله كان يذاكر الفقه مع الفقهاء بقوة
ونشاط، وكان صهره عنده يتعجب فى أمره ويقول: أنا أعلم أنه جائع منذ خمسة
أيام، ومع ذلك يناظر بقوة ونشاط.

Hendaknya dalam mengulangi pelajarannya itu jangan pelan-pelan. Belajar
lebih bagus bersuara kuat dengan penuh semangat. Namun jangan terlalu
keras, dan jangan pula hingga menyusahkan dirinya yang menyebabkan tidak
bisa belajar lagi. Segala sesuatu yang terbaik adalah yang cukupan.

Suatu hikayat menceritakan, bahwa suatu saat Abu Yusuf sedang mengikuti
mudzakarah fiqh dengan suara kuat dan penuh semangat. Lalu dengan rasa
heran, iparnya berkata: “saya tahu Abu Yusuf telah lima hari kelaparan,
tapi ia tetap munadharah dengan suara keras dan penuh semangat.

  

    Panik Dan Bingung

    

وينبغى أن لا يكون لطالب العلم فترة فإنها آفة، وكان أستاذنا شيخ الإسلام
برهان الدين رحمه الله يقول: إنما غلبت شركائى بأنى لا تقع لى الفترة فى
التحصيل. وكان يحكى عن الشيخ الأسبيجابى أنه وقع فى زمان تحصيله وتعلمه
فترة اثنتى عشرة سنة بانقلاب الملك، فخرج مع شريكه فى المناظرة [إلى حيث
يمكنهما الإستمرار فى طلب العلم وظلا يدرسانه معا] ولم يتركا الجلوس
للمناظرة اثنتى عشرة سنة. فصار شريكه شيخ الإسلام للشافعيين وكان هو شافعيا.

Seyogyanya pelajar tidak panik dan kebingungan, sebab itu semua adalah
afat. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin berkata: “Sesungguhnya saya
dapat melebihi teman-temanku adalah karana selama belajar tidak pernah
merasa panik, kendor dan kacau”. Hikayat menceritakan, bahwa Syaikh
Al-Asbijabiy di masa belajarnya mengalami masa jumud selama 12 tahun
lantaran pergantian Raja. Iapun pergi keluar negeri bersama seorang
sahabatnya guna mengadakan munadharah setiap hari di sana. Demikian
munadharah dilakukan selama 12 tahun. Akhirnyapun sahabat tadi menjadi
Syaikhul Islam beraliran madzhab Syafi’I ikutan kaum syafi’iyyin.
R. Sebuah Methode Belajar.

وكان أستاذنا الشيخ القاضى الإمام فخر الإسلام قاضى خان يقول: ينبغى
للمتفقه أن يحفظ [كتابا] واحدا من [كتب] الفقه دائما فيتيسر له بعد ذلك حفظ
ما سمع من الفقه.

Guru kami Syaikh Qadli Imam Fakhrul Islam Qadlikhan berkata: Bagi pelajar Fiqh, agar selalu hafal di luar kepala sebuah kitab fiqh. Dengan begitu, akan lebih memudahkan dalam mnghafalkan ilmu fiqh yang baru yang
di dengarkan.

فصل

فى التوكل



http://caraislam.weebly.com/ ISLAM ITU INDAH